Jika Anak Tidak di Didik
Menjadi Warga Jemaat yang Baik
maka ia akan menjadi
Warganet yang baik.Ibu. Herni Rumayomi, S.Pd | Departemen Anak dan Remaja GIDI

Saya Bermimpi,
Suatu Kelak Orang Papua
akan Menjadi Misionaris
untuk segala Suku Bangsa !___________________________________________________________________
Pdt. Dorman Wandikbo
President GIDI
Salam Injili
Bapak dan Ibu serta Saudara/i sekalian yang terkasih !
Silahkan Klik pada gambar ini untuk membuat Poster
sebagai bentuk Doa dan Dukungan kita guna suksesnya
Perayaan Hari Anak dan Remaja GIDI tahun 2022.
Tuhan Yesus Memberkati !

Pdt. Bastian Ondi (Dep. Pendidikan)
Bacaan : Ibrani 3 : 7 – 19
Tetapi apabila pernah dikatakan:
“Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman”,Ibrani 3 : 15
Sahabat Injili,
Pernahkah sahabat sekalian mengalami situasi ini bahwa; kadangkala dalam kehidupan Kekristenan maupun keseharian kita, seringkali Hal yang termudah dalam kehidupan kita berubah menjadi menjadi hal yang tersulit.
Sahabat Injili – Dalam pembacaan kita kali ini sang penulis kitab ini membritahukan kepada kita mengenai kehidupan Orang Yahudi (Israel) yang mengebara dan kembali kepada penyembahan-penyembahan yang lama sehingga sulit sekali untuk masuk dan mengalami Kehidupan yang penuh dengan susu dan madu di Tanah Perjanjian (Kanaan).
Silahkan Baca Juga : Pdt. Bastian Ondi – Anak Allah lebih tinggi daripada Malaikat – Malaikat
Kekerasan Hati dan Pemberontakan mereka membuat bangsa ini meskipun sudah mengalami berbagai-bagi macam Mujizat dalam pengembaraan seperti; Tiang Awan, Tiang Api, Air dari Batu sampai dengan Terbelahnya Laut. Tapi, masih saja bangsa ini mengeraskan hati dan memberontak serta terus berbalik dari Allah.
Akibat dari sifat-sifat bangsa ini membuat mereka tidak dapat masuk dan menikmati Negeri yang di Janjikan oleh Allah yaitu Negeri yang penuh dengan susu dan Madu di Tanah Perjanjian (Kanaan).
Sahabat sekalian, Tanah Kanaan yang di maksudkan dalam bacaan ini tidak dilambangkan dengan Sorga tetapi melambangkan suatu Kehidupan yang berkelimpahan.
Berikut beberapa alasan Tanah Kanaan (Tanah Perjanjian) tidak melambangkan Sorga, tapi melambangkan kehidupan yang berkelimpahan.
- Tanah Kanaan batas-batasnya telah ditentukan oleh Tuhan, yaitu sebelah utara sungai Efrat dan disebelah selatan sungai Mesir (Kej. 17). Sedangkan surga batas-batasnya tidak ditentukan, kecuali Yerusalem Baru.
- Ditanah Kanaan masih ada Suku-suku yang tidak percaya Tuhan Allah (Bangsa-bangsa Kafir). Sedangkan sorga tidak didiami oleh Bangsa-bangsa Kafir (yang tidak percaya Tuhan) tetapi didiami oleh orang-orang yang telah di tebus oleh Darah Yesus (Wahyu)
- Tanah Kanaan direbut dengan Pedang (dengan Peperangan) sedangkan sorga tidak tidak direbut dengan pedang (Peperangan).
- Di Kanaan ada banyak Dosa dan Kejahatan yang menyebabkan bangsa Israel pernah dikeluarkan dari Tanah Perjanjian dan sulit ditemukan dalam Alkitab bahwa orang-orang ketebusan akan dikeluarkan dari Sorga.
Sahabat sekalian – Sebabnya Kanaan atau kehidupan yang berkelimpahan ini harus di hidupkan dan dinikmati setiap hari dalam kehidupan kita sehari-hari.
Betapa Penting Kita Percaya Penuk kepada Tuhan dan Bergantung Penuh kepada Tuhan agar kita dapat menikmati Tanah Perjanjian (Kanaan) Tanah yang penuh dengan Susu dan Madu.
Pdt. Bastian Ondi, (Dep. Pendidikan)
Hidup dalam Dunia ini harus menikmati
Pdt. Jhony Wenda (Bendahara BPP)
